ER
SEDIKITNYA 71,3 juta wisatawan asal China telah melakukan perjalanan wisata ke luar negeri hingga semester pertama 2018.
Menurut China Tourism Academy (CTA), lembaga penelitian wisata yang berafiliasi dengan penyedia jasa perjalanan wisata online Ctrip, Rabu, menyebutkan bahwa jumlah kunjungan tersebut naik 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
CTA mencatat para wisatawan tersebut bertolak dari 200 kota di daratan Tiongkok menuju 130 negara selama enam bulan pertama tahun ini. Kota Xi’an mengalami pertumbuhan terpesat dalam mengirimkan wisatawan ke mancanegara selama periode tersebut, demikian pernyataan CTA.
Jumlah wisatawab yang berasal dari Ibu kota Provinsi Shaanxi yang banyak dihuni umat Islam tersebut meningkat hingga 180%. Namun tingkat konsumsi wisatawab dari Changchun tertinggi dibandingkan dengan kota-kota lain di China.
Wisatawan dari Ibu Kota Provinsi Jilin itu bisa menghabiskan 6.946 RMB atau setara Rp14,9 juta (dengan asumsi 1 RMB = Rp2.159) untuk sekali kunjungan wisata ke luar negeri. CTA juga mencatat bahwa Thailand masih menjadi tujuan utama wisatawan China, meskipun sering terjadi kecelakaan wisata yang mengakibatkan korban jiwa dari pihak wisatawan China.
Beberapa negara lain yang ramai dikunjungi wisatawan China meskipun tidak seramai Thailand antara lain Jepang, Vietnam, Korea Selatan, Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Rusia. Lonjakan pasar wisata mancanengara menandakan besarnya minat warga China untuk berpelesiran, mengetahui kebijakan belanja bebas pajak dan fasiltas bebas visa, dan beragam produk inovatif pariwisata.
Kementerian Pariwisata Indonesia menyadari fenomena ledakan wisatawan China ke luar negeri itu dengan menggencarkan promosi pariwisata Nusantara melalui pameran di berbagai kota di daratan Tiongkok. Pada tahun ini, pemerintah Indonesia menargetkan tiga juta kunjungan wisatawan China. Pada tahun lalu target 2,5 juta wisatawan China sedikit meleset karena terdampak letusan Gunung Agung di Bali. [antaranews/photo special]
Add comment