Traveltext.id

ANGKAT CoE 2019 BERSTANDAR INTERNASIONAL, COACHING CLINIC DIGELAR

KEMENTERIAN Pariwisata (Kemenpar) menggelar kegiatan  pelatihan atau coaching clinic untuk mengangkat kualitas penyelenggaraan Calender of Event (CoE) 2019 agar lebih profesional serta berstandar internasional selama dua hari (Rabu-Kamis/17-18 Juli 2019).

Menurut Tenaga Ahli Menteri Bidang Management Calendar Of Events Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Esty Reko Astuti saat pembukaan pelatihan (17/7) di Sparks Luxe Hotel Jakarta mengatakan

Acara ini dibuka oleh  Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dengan menghadirkan narasumber dari kalangan professional dan kompeten di bidang choreographer dan music arrangement; stage, sounds and lighting; musik skala nasional dan internasional;  sport tourism event, serta fashion designer.

“Dalam coaching clinic event sebagai narasumber antara lain; Denny Malik profesional di bidang choreographer dan music arrangement  yang juga sebagai Kurator Bidang Festival dalam TIM CoE;  Danny M Noeranto “Ceper”  ahli di bidang stage, sounds and lighting atau show director, Dewi Gontha  (Dirut Java Festival Production) kompeten  di bidang  musik skala nasional dan internasional,  Jamaludin Mahmood (International Commissaire UCI) di bidang sport tourism, dan Intan Ayundavira (Event Director JFC) berkompeten di bidang fashion designer,” ujarnya.

Dikatakan, ada sekitar ratusan event dari 34 provinsi telah dipilih melalui kurasi yang ketat berdasarkan kriteria yang ditetapkan, yaitu harus mempunyai 3 C (Creative value, Commercial value, CEO Commitment).

“Kriteria tersebut dimaksudkan agar masyarakat sekitar dapat turut serta menikmati multiplier effect dari terselenggaranya event serta menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab menjaga keberlanjutannya,” kata Esthy.

Sementara Menpar Arief Yahya menyatakan, CoE 2019 yang terdiri dari Top 10 Nasional Events dan 100 Wonderful tercipta atas prakarsa Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginginkan agar Indonesia mempunyai event yang berkualitas dan berstandar internasional dalam koreografi, desain serta aransemen sehingga dapat menarik wisatawan nusantara (wisnus)  maupun wisatawan mancanegara (wisman). Kemenpar menyusun CoE yang dikurasi oleh 5 orang curator untuk memilih Top 10 dan Top 100 Event.

Arief Yahya menjelaskan, sesuai data 40% wisatawan melakukan perjalanan karena tertarik dengan adanya atraksi wisata berbagai event. Bersamaan dengan kemajuan teknologi, trend berwisata kaum millenial yang sarat dengan konten digital itu 70% mereka melakukan Look(Search), Book dan Pay dengan memanfaatkan sosial media. Tren traveler milenial ini memiliki kontribusi 51%.

“Selain itu, terbukti pula penyelenggaraan event sangat berpengaruh dalam mepromosikan suatu destinasi atau event.  Oleh karena itu, Indonesia yang memiliki potensi atraksi wisata, baik alam, budaya, sport tourism  yang unik, beragam dan memiliki kearifan lokal, dalam menyelenggarakan event  perlu dikemas secara professional,” ungkap Menpar Arief Yahya.

Ditambahkannya, di era revolusi industri 4.0 sumber daya manusia (SDM) yang handal merupakan kunci sukses pembangunan pariwisata,  termasuk dalam penyelenggaraan event CoE  berstandar internasional. Untuk ini   perlu diselenggarakan coaching clinic bagi para pemangku kepentingan dan penyelenggara event dengan narasumber yang professional dan kompeten.

Nah, sekali lagi lanjut Menpar mengingatkan dalam membuat event jangan melupakan kaum milenial

yang content digital-nya layak dipromosikan oleh kaum milenial sehingga destinasi/event menjadi viral dan memiliki communication value sehingga wisatawan ingin berkunjung.

“Adapun event yang digelar untuk kaum milenial diantaranya Soundrenalin, Djakarta Warehouse Project (DWP), Indonesia Color Run, Jogja Air Show, We The Fest, Hodge Podge, Super Adventure Monster Road, The 90s Festivals, Grebeg Suro dan Festival Nasional Reyog Ponorogo, dan Soundsations,” jelasnya.

Kegiatan coaching clinic event diikuti sekitar 200 orang terdiri atas para penyelenggara event/festival  dari dinas pariwisata 34 propinsi, dinas pariwisata kota/kabupaten yang terpilih, komunitas yang terpilih,  serta Tim CoE 2019 Kemenpar. [traveltext.id]