Traveltext.id

Kemenpar Butuh Investasi dan Pembiayaan Rp500 Triliun Tahun Depan

Kemenpar Butuh Investasi dan Pembiayaan Rp500 Triliun Tahun Depan

ADALAH Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang membutuhkan investasi dan pembiayaan sebesar Rp500 triliun di tahun depan.

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata III Tahun 2018 dalam rangka pencapaian target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan peningkatan realisasi investasi sektor pariwisata pada tahun 2019 menjelaskan, pariwisata tahun 2019 menargetkan devisa US$20 miliar dari kunjungan 20 juta wisman dan pergerakan 275 juta wisnus juga sebagai pilihan dalam menstabilkan defisit pada neraca perdagangan Indonesia.

“Mengusung tema Investasi dan Pembiayaan ada tiga isu kebutuhan pembiayaan yang diperlukan dalam mendukung sektor pariwisata, yakni, kebutuhan pembiayaan untuk membangun 10 destinasi pariwisata prioritas, kebutuhan pembiayaan Usaha Homestay 2018-2019, serta kebutuhan pembiayaan Usaha UMK Pariwisata,” ujar Arief Yahya.

Dikatakan, untuk homestay membutuhkan investasi Rp2 triliun dan Usaha UMK Pariwisata Rp25 triliun. Tahun ini jumlah pelaku usaha mikro dan kecil di sektor pariwisata sebanyak 6,7 juta pelaku usaha.

“Dalam Rakornas juga membahas dan me-launching program universal traveller protection yang berfungsi sebagai perlindungan bagi wisatawan mancanegara dan wisatawan Nusantara yang melakukan perjalanan di Indonesia dengan asuransi perjalanan yang diperkirakan dapat meng-cover sampai Rp320 triliun sampai tahun 2024 mendatang,” katanya.

Ditambahkannya, selama periode 2019 – 2024, dibutuhkan investasi sektor pariwisata yaitu 120.000 hotel rooms,15.000 restoran, 100 taman rekreasi, 100 operator diving, 100 marina, dan 100 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan melibatkan peran serta dunia usaha, serta program pembangunan 100.000 homestay dengan melibatkan UKM pariwisata. [photo special]

Add comment